KITA Discourse Series 5/2019, 9 July 2019

On Tuesday July 9th, 2019, KITA Discourse Series No. 5/2019 was held with the following particulars:

Title: Revitalisasi Budaya Lokal: Upaya Pelibatan Generasi Muda Dalam Pemertahanannya Melalui Ruang-Ruang Kelas
Speaker: Prof. Dr. Nurhayati & Dr. Latifah Ratnawati (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya, Indonesia)
Venue: KITA Meeting Room

Abstract (in Malay): Indonesia memiliki beragam budaya lokal. Budaya lokal tersebut di antaranya seni pertunjukan, seni tari, cerita rakyat, lagu rakyat, pantun, adat perkawinan, arsitektur, makanan tradisional, wayang, dan pakaian tradisional. Budaya lokal merupakan warisan turun-temurun serta mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Akan tetapi, dewasa ini beberapa di antaranya terancam punah. Di antaranya yang terancam punah ialah seni pertunjukan Dulmuluk, seni pertunjukan Siti Zubaidah, seni sampyong, wayang kulit Palembang, lagu rakyat di daerah tertentu, dan beberapa tari daerah. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya pelestarian dan revitalisasi agar tidak tenggelam oleh arus zaman. Upaya yang dilakukan ini merupakan penguatan konten lokal dalam menghadapi arus globalisasi. Berbagai penelitian menunjukkan perlunya upaya revitalisasi. Jalan revitalisasi dalam rangka pemertahanan dapat ditempuh melalui penelitian intensif, kontinyu, sinergis dengan tidak melupakan peran serta generasi muda sebagai penerus budaya lokal itu sendiri. Analisis kebutuhan terhadap revitalisasi yang melibatkan generasi muda perlu dilakukan. Upaya yang pernah tim peneliti lakukan dalam rangka revitalisasi budaya lokal dengan jalan antara lain mengubah paradigma, menggali nilai-nilai, dan memasukkan ke mata kuliah (bagi mahasiswa) dan mata pelajaran (bagi siswa sekolah menengah) dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Mudah-mudahan pembentangan ide ini menjadi jalan kerja sama penelitian antara KITA UKM dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya.

About the Speakers: Prof. Dr. Nurhayati, M.Pd., guru besar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya. Perempuan kelahiran Pangkalpinang, 18 Juli 1962 ini alumni Universitas Sriwijaya (S1) tahun 1986, IKIP Bandung (S2) tahun 1995, dan Universitas Negeri Jakarta (S3) tahun 2009. Nurhayati melakukan penelitian seni pertunjukan Dulmuluk, Siti Zubaidah, dan sampyong yang merupakan budaya lokal Indonesia yang hampir punah. Ia menulis berbagai buku antara lain Revitalisasi Seni Pertunjukan Dulmuluk, Mahir Mementaskan Seni Pertunjukan Dulmuluk Modern, Kreatif Memproduksi Naskah Dulmuluk Modern, dan Stilistika. Ia juga menulis di berbagai jurnal ilmiah berkaitan dengan pengembangan bahan ajar, seni pertunjukan Dulmuluk, Siti Zubaidah dan menjadi pembicara di berbagai seminar baik di dalam maupun di luar negeri seperti di Harvard University Boston AS, Roma Italia, Gottenheim Jerman, Hiroshima Jepang, Singapura, dan Malaysia.

Dr. Latifah Ratnawati, dilahirkan pada 7 Februari 1955 di Palembang, Indonesia. Saat ini bertugas di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sriwijaya sebagai tenaga edukatif. Studi S1 ditempuh di FKIP Unsri dengan fokus penelitian sosiologi sastra pada novel literer dan populer; studi S2 ditempuh di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia dengan fokus penelitian sufistik dalam cerpen-cerpen karya Danarto; studi S3 ditempuh di Universitas Islam Negeri Raden Fatah dengan fokus penelitian pengembangan naskah drama berbasis teks Melayu lama, Syair Siti Zubaidah. Sejak di sekolah menengah tertarik menulis puisi untuk dipublikasi di siaran Sanggar Sastra RRI Stasiun Palembang dan sampai kini masih menjadi Dewan Redaksi di acara tersebut. Pernah menjadi Ketua Komite Sastra di Dewan Kesenian Sumatera Selatan.

For more photos visit KITA Facebook page to view (click here).